Pilkada Jawa Barat bakal bertabur bintang
BeritaKeren14 - Siapa yang tidak kenal Ridwan Kamil ? Sosok Walikota Bandung yang dikenal sangat aktif di media sosial ini kabarnya siap meramaikan khasanah pencalonan Gubernur Jawa Barat. "Kalau niat maju, saya kira enggak bisa saya hindari lagi. Belum bulat, artinya kalau ada dukungan (pasti mencalonkan)." Begitu bunyi pernyataan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ketika disinggung mengenai kemungkinan dirinya maju dalam Pilkada Jawa Barat 2018.
Itu artinya pria yang disapa Kang Emil ini sudah memberikan kode kepada partai maupun masyarakat Jawa Barat yang ingin mendukungnya. Uniknya, berdasarkan survei Indonesia Strategic Institut (INSTRAT) tokoh-tokoh dengan selisih tingkat elektabilitas tak jauh dari Ridwan Kamil adalah mantan aktor dan aktris yang kini terjun ke politik.
Ridwan mengaku belum ada partai yang benar-benar melamarnya.
Meski sudah mengungkapkan hasratnya untuk bertarung dalam Pilkada Jawa Barat, tapi Ridwan sendiri mengaku belum ada partai yang serius membantunya mewujudkan ambisi tersebut. Pria yang dikenal sebagai arsitek ini memang bukan kader dari salah satu partai politik. Pada saat maju sebagai calon Wali Kota Bandung 2013 lalu, ia diusung oleh Gerindra dan PKS.
"Banyak yang naksir, tapi belum ada yang melamar. Saya kan gak punya partai, jadi hanya akan maju jika memang ada dukungan," kata Ridwan, seperti dikutip dari Republika. Partai-partai itu, antara lain, adalah Nasdem, PDI Perjuangan, Demokrat, serta dua partai yang mengusungnya saat pemilihan Wali Kota.
Ridwan sendiri disebut-sebut sebagai salah satu Wali Kota terbaik di Indonesia.
Nama Ridwan Kamil seringkali berseliweran karena disebut sebagai salah satu wali kota terbaik di Indonesia. Ia digadang-gadang menjadi pejabat muda potensial Indonesia yang mengedepankan inovasi di bidang tata kota. Selain menjabat sebagai orang nomor satu di Bandung, Ridwan bersama rekan-rekannya mendirikan firma desain dan arsitektur yang di antaranya menangani proyek Museum Tsunami Aceh dan Marina Bay Waterfront di Singapura.
Di bawah kepemimpinannya, Bandung dipuji sebagai smart city oleh sejumlah pengamat dan media asing. Techinasia.com menyebut Bandung sebagai Silicon Valley-nya Indonesia dengan start-up seperti Agate Studio, Digital Happiness dan Tinker Games. Sejumlah taman juga dibangun oleh Ridwan Kamil untuk mewujudkan apa yang ia sebut sebagai "kota pintar yang bahagia dan dicintai".
Meski demikian, ia bukannya tak pernah mendapat kritikan. Misalnya, pada 20 Agustus 2016 lalu ketika Komunitas Perpustakaan Jalanan sedang membuka perpustakaan gratis di Taman Cikapayang, Dago, kemudian dibubarkan oleh Kodam III Siliwangi. Ridwan juga dikritik atas responnya yang terlalu lama saat sebuah kebaktian Natal di Sabuga pada 6 Desember 2016 dibubarkan paksa oleh ormas Pembela Ahlus Sunnah (PAS).
Deddy Mizwar bakal calon Gubernur paling populer.
INSTRAT sempat mengadakan survei dengan melibatkan 1.600 warga Jawa Barat pada 24 November hingga 28 November 2016. Dalam survei itu, Ridwan Kamil dianggap yang paling layak menjadi Gubernur. Namun, untuk urusan popularitas, Wakil Gubernur Jawa Barat yang juga aktor peran Deddy Mizwar masih menempati urutan teratas.
PAN sedang pertimbangkan untuk usung Desy Ratnasari.
Ada juga nama penyanyi Desy Ratnasari. Namanya digadang-gadang akan meramaikan Pilkada Jawa Barat tahun depan. Bahkan, Partai Amanat Nasional, menyatakan bahwa peluang sang kader untuk menjadi calon Gubernur cukup besar.
Elektabilitas Dede Yusuf masih cukup tinggi.
Meski gagal dalam Pilkada Jawa Barat tahun 2013 lalu, namun survei INSTRAT menyebutkan bahwa nama Dede Yusuf "belum habis". Mantan Aktor yang juga pernah menjadi Wakil Gubernur tersebut memiliki popularitas mencapai 89,7 persen. Namun hingga kini Dede belum memastikan apakah akan kembali maju dalam pilkada.
Dedi Mulyadi siap menjadi penantang Ridwan Kamil.
Satu lagi sosok yang diprediksi akan menjadi lawan Ridwan Kamil adalah Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Seperti Ridwan, Deddy Mizwar sendiri secara terbuka berkata bahwa dirinya siap bertarung di 2018. Ia mengaku sudah membuka komunikasi baik dengan SBY maupun Prabowo untuk membahas kemungkinan Demokrat dan Gerindra mengusung dirinya pada 2018 mendatang.
Namun, saat pertanyaan tentang rencana itu dilontarkan, Dedi Mulyadi memiliki jawaban lebih diplomatis. Ia ingin menanti hasil konsolidasi partai dan respon warga Jawa Barat terlebih dahulu. Dedi seakan menampik pernyataan pengurus DPD Golkar Jawa Barat MQ Iswara yang sempat menyebutnya akan mencalonkan diri, bahkan telah mempersiapkan diri untuk berkampanye.
sumber: www.idntimes.com
No comments:
Post a Comment