Di samping soal kompetensi yang nggak memenuhi, ada hal-hal kecil yang membuat HRD ternyata nggak melirik CV-mu sama sekali, lho.
Jika kamu lulusan sarjana, hampir dipastikan kamu akan bergelut dengan urusan melamar pekerjaan. Namun ternyata, setelah lebih dari dua bulan kamu belum ada panggilan. Perasaan resah pun datang. Nah bisa jadi mungkin kamu telah melakukan beberapa kesalahan dalam menulis CV dan surat lamaran kerja.
Sebuah perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan akan menerima banyak lamaran baik dalam bentuk fisik maupun di kotak masuk email-nya. Bagian HRD atau Human Recources Department yang bertanggung jawab dalam perekrutan tentunya punya kriteria khusus untuk memilah lamaran mana yang akan direspon terlebih dahulu.
1. Subjek pada email nggak dituliskan dengan jelas. Padahal HRD akan mendahulukan lamaran kerja dengan subjek yang jelas, lho!
Karena terburu-buru dan kurang teliti, banyak pelamar yang nggak jelas ketika menuliskan subjek email atau bahkan nggak membubuhkannya. Duh, ini kesalahan. HRD nggak akan membuka lamaran kerjamu, apalagi memanggilmu interview. Jika kamu mengirim lamaran pekerjaan via email, subjek harus kamu isi dengan jelas agar jadi perhatian HRD untuk segera membukanya.
Sebutkan lamaran pekerjaan + posisi yang kamu lamar
Contoh: Lamaran Pekerjaan Penulis
2. Jangan sampai alamat email yang kamu gunakan untuk mengirim lamaran kerja adalah email alay, alias nggak pakai nama asli
Menyedihkan memang, masih banyak pelamar kerja yang menggunakan alamat email yang alay bahkan norak untuk mengirimkan lamaran kerjanya. Ketahuilah bahwa HRD akan merasa nggak nyaman saat mengetahuinya. Jangan harap kamu bakal dipanggil interview, deh!
Gunakan email dengan nama asli kamu saja. Boleh diutak-atik, dibalik, atau disingkat. Asal jangan @meilysiiipencaricintasedjati aja, ya. Norak!
3. Ukuran file yang terlalu besar membuat HRD kesulitan membuka berkas lamaran kamu, sesuaikan permintaan perusahaan jika ada, ya!
Akan lebih disukai jika seluruh berkas kamu ubah menjadi file PDF lalu jadikan 1 file dengan format zip/rar, karena cenderung lebih rapi dan kecil ukurannya.
4. Nama attachment nggak sesuai dengan nama di file aslinya, ini membingungkan HRD, lho!
Coba lihat nama-nama berkas untuk lamaran kerja kamu. Pastikan nama di attachment sesuai dengan nama di file aslinya. Beberapa bagian HRD malas untuk mengunduh attachment jika nama file-nya nggak sesuai isinya.
Cukup tuliskan dalam nama file maupun nama attachment seperti ini misalnya: CV_Meily, Ijazah_Meily, dan lainnya
5. Nggak mencantumkan tanggal dalam surat lamaran atau sudah kadaluarsa, HRD cukup perhatian soal ini
Kebetulan kamu melamar di banyak tempat lalu lupa mengedit surat lamaran yang sebelumnya kamu kirim juga ke perusahaan lain. Pantas saja kamu nggak kunjung dipanggil interview. Bisa jadi hanya karena kesalahan menulis tanggal ini, HRD menganggapmu kurang serius.
Surat lamaran sebaiknya kamu ketik langsung di badan email untuk menunjukkan keseriusanmu. Jadi HRD nggak asal menganggapmu copy-paste dari lamaran kerja sebelumnya.
Baca juga: Keren !!! Berikut Daftar 13 Sekolah yang Lulusannya Langsung Bekerja. Silahkan Bagikan Kepada Keluarga dan Kerabat ...
6. Ukuran font terlalu kecil atau terlalu besar bikin HRD kesulitan membacanya, belum lagi kalau jenis font-nya yang aneh
Semakin simpel CV tetapi lengkap, akan semakin bagus. Tapi kalau CV-mu hanya terdiri dari satu halaman dengan ukuran font yang terlalu kecil, kamu nggak akan dianggap serius. Buatlah CV dengan jenis dan ukuran font yang formal atau resmi.
Gunakan font jenis Times New Romans dengan ukuran 12 dan buat CV menjadi 2 halaman.
7. CV-mu sampai 4 halaman? HRD bakal langsung skip dan pilih CV lainnya. Mereka malas baca!
CV sebanyak 2 halaman adalah yang paling ideal untuk melamar pekerjaan. Bagaimana jika 3 halaman? Ya, masih diterima. Tapi jika kamu punya beberapa hal penting dan banyak pengalaman non formal untuk dituliskan, maka CV-mu akan menjadi 4 halaman. Siapa yang punya waktu untuk membaca CV sebanyak itu?
Sortirlah pengalaman non formal yang ingin kamu cantumkan pada CV. Buatlah maksimal 2 halaman.
8. CV warna-warni seperti pelangi? Apa kabar ya?
Kamu ingin melamar pekerjaan atau sedang mengikuti pelajaran kesenian? Atau kamu malah menganggap CV dengan font berwarna merah kuning hijau akan menarik perhatian HRD? Tentu tidak. Memang terlihat eye catching tapi justru kamu akan dianggap nggak serius oleh HRD.
Pilihlah font warna hitam dan jangan sesekali kamu memberikan sentuhan-sentuhan warna yang mencolok mata. Sewajarnya saja.
9. Ada banyak kesalahan atau typo dalam penulisan CV atau lamaran. Duh, kamu serius nggak sih?
Jika baru melihat CV-mu, HRD telah menemukan banyak typo, bukan nggak mungkin jika kamu dinilai nggak cukup kompeten. Maka pastikan kamu telah mengecek CV dan cover letter di badan email dengan baik. Kesalahan penulisan bisa jadi indikasi bahwa kamu terburu-buru dalam menuliskannya atau bahkan kesan kamu nggak terlalu serius dalam melamar.
10. Mungkin selama ini kamu nggak sadar, lampiran pasfoto ala kadarnya hasil jepretan HP nggak akan pernah menarik perhatian HRD
Foto selfie pakai HP dengan latar tembok lalu diedit nggak akan pernah dilirik oleh HRD. Pasfoto bagi HRD itu penting, karena menunjukkan keseriusan seseorang dalam mencari pekerjaan. Gunakan foto yang diambil di studio foto agar mendapatkan hasil yang diinginkan.
11. Kamu nggak menjelaskan deskripsi keahlian dan pengalaman kerja, singkat tapi kurang dimengerti
Setiap HRD punya penilaian masing-masing. Salah satu faktor yang membuat HRD malas memanggilmu untuk interview adalah pelamar hanya mencantumkan keahlian tanpa penjelasan atau yang sudah berpengalaman justru nggak menjelaskan job deskripsi di perusahan sebelumnya.
Misalnya,
- Microsoft Excel: saya menguasai beberapa formula dan fungsi dasar
- Photoshop: meski tidak terlalu mahir, tetapi saya dapat melakukan editing foto
- Untuk pengalaman, misalnya: saya dahulu bekerja di bagian teknisi dan jelaskan bagaimana pekerjaan di perusahaan sebelumnya
12. Kamu nggak mencantumkan kenalan ‘orang penting’ atau orang yang merekomendasikan kamu untuk lowongan pekerjaan baru
Punya pengalaman kerja bertahun-tahun di perusahaan besar bukan berarti dengan mudah masuk ke perusahaan yang kamu lamar jika kamu nggak punya koneksi yang bagus.
Kalau kamu punya kenalan ‘orang penting’, cantumkan kontaknya, agar ia bisa merekomendasikan kamu kepada perusahaan yang kamu lamar.
Sayangnya masih banyak lho para job seeker yang melakukan ‘kesalahan sepele’ tersebut. Perbaiki dan jangan pernah menyerah. Hargai perusahaan yang kamu lamar dengan mengirimkan CV dengan baik. Hal ini juga akan membuat lebih memiliki ‘nilai’ dibandingkan pelamar yang lain. Kamu yang masih mencari pekerjaan, tetap semangat ya!
sumber: hipwee.com
No comments:
Post a Comment